Igor Miske on unsplash |
Pernahkah kamu menghitung berapa conversion rate eCommerce atau websitemu?
Apa itu Landing Page?
Landing page adalah sebuah halaman situs yang dibuat khusus untuk sebuah marketing campaign atau iklan.
Singkatnya, landing page adalah halaman yang dituju ketika konsumen masuk ke website setelah klik link atau banner dari sebuah iklan atau sebuah postingan.
Conversion Rate adalah
Conversion rate adalah persentase dari jumlah konsumen yang berkunjung ke websitemu dan sudah melakukan pembelian produk atau jasamu.
Menurut Content Square, rata-rata conversion rate eCommerce di 2021 adalah 2.96%.
Jadi, berapa conversion rate websitemu? Jika conversion ratemu di bawah benchmark di atas, kamu tidak perlu khawatir. Kenapa?
1. Itu adalah data seluruh dunia,
2. Beda sektor bisnis, beda market size, beda juga rata-rata conversion ratenya.
Ada banyak cara untuk meningkatkan conversion rate websitemu agar menghasilkan penjualan yang lebih baik.
Tapi kamu tetap harus memperhatikan hal-hal basic untuk memperbaiki performa websitemu.
1. Optimasi Mobile Customer Journey
Pengunjung website terbanyak menggunakan deivce mobile/ handphone/ smartphone.
Brand harus lebih memperhatikan mobile customer journey atau pengalaman konsumen yang menggunakan mobile.
Hilangkan setiap hal yang membuat pengalaman konsumen kurang baik.
2. Loads Website Cepat
Untuk meningkatkan conversion rate, usahakan loads website atau landing pagemu tidak lebih dari 3 detik.
Sekarang, lebih 3 detik sudah dianggap cukup untuk menutup websitemu bahkan sebelum websitemu load sepenuhnya.
3. CTA Yang Standout
Terapkan hal ini agar untuk memperbaiki CTA atau Call To Actionmu.
a. Jenis font yang mudah dibaca
b. Tebal
c. Warna yang kontras
4. Headline Pendek dan Jelas
Headline yang pendek akan cepat dibaca, makin mudah dicerna.
Tidak hanya pendek, headline websitemu juga haruslah jelas dan tidak berbelit-belit.
Contoh headline: Custom pakaian sesuai keinginanmu.
5. Copywriting Yang To The Point
Pahami. Isi landing page atau websitemu dengan copy writing yang jelas dan to the point.
Jangan membuat konsumen bertanya apa maksud dari copy writingmu.
6. Gunakan Social Proof
Menampilkan social proof akan membuat brandmu lebih dipercaya dibanding hanya copy writing biasa.
Apa saja social proof yang bisa diterapkan?
a. Testimoni
b. Jumlah konsumen yang senang
c. Klien/ Dipercaya oleh siapa saja
d. Review produk
Bonus: Persingkat journey konsumen
Semakin banyak langkah dan informasi, semakin lama konsumen melanjutkan transaksi, semakin kecil peluang konsumen bertransaksi.
Rata-rata, konsumen diarahkan ke halaman keranjang belanja sebelum akhirnya diarahkan ke halaman check out.
- Jika memungkinkan, potong tahap keranjang belanja sehingga dari halaman detail produk langsung diarahkan ke halaman check out.
- Transaparansi, jangan ada biaya lain yang tidak tertera pada halaman check out.
- Konsumen bisa bertransaksi tanpa harus log-in atau membuat akun di websitemu.
- Persimple dan perjelas pengisian data pengiirman:
- Dari pada membuat 2 kotak pengisian untuk first name dan last name, buatlah 1 kotak dengan copy "Full name".
- Beri tanda mana data yang wajib dan mana data yang bersifat opsional.
Posting Komentar