3 Fase Launching Produk Baru
Pexels/Karolina Grabowska


Isi Konten:

1. Tujuan launching

2. Pre-launch produk

3. Launch produk

4. Post-launch produk


 Di era dimana semua berjalan dan berubah serba cepat, sebuah perusahaan dituntut untuk bisa terus beradaptasi dan terus berkembang tidak terbatas pada berkembangnya bisnis di tengah semakin banyaknya kompetitor.

 Terus berinovasi menjadi salah satu cara sebuah bisnis beradaptasi dan terus berkembang agar tetap bisa bersaing.

 Inovsi yang dilakukan perusahaan bisa meliputi update produk atau layanan yang dimiliki atau bisa juga merilis produk baru/ launching produk baru.

 Pembahasan mengenai launching produk baru ini mengambil kasus bahwa perusahaan sudah menentukan produk yang akan dirilis yang berarti sudah melewati tahap riset baik itu pelanggan sampai kompetitor dan sudah membuat timeline launching.


 Tujuan launching produk

 Menurut productplan, launching produk mengacu pada upaya bisnis yang terencana dan terkoordinasi untuk meluncurkan produk baru ke pasar.

 Tujuan merilis produk baru atau launching produk baru tidak hanya sales atau penjualan, lebih dari itu, bisa menambah brand awareness. Bagaimana bisa?

 Jika strategi yang dibuat oleh perusahaan bagus dan matang lalu dieksekusi dengan baik, maka dengan sendirinya produk tersebut akan memasarkan dirinya sendiri


3 Fase launching produk

 Siap untuk launching produk baru?

 Ada 3 plan utama dalam merilis produk baru:

1. Pre-launch produk/ Pre-launch stage

 Menurut Pamela Wilson, step pre-launch ialah bersiap menuju kesukesan. Memberi pemanasan pelanggan dan membuat materi atau konten launching produk.

 Masa pre-launch adalah masa persiapan segala aspek terkait perilisan produk dan mulai menjalankan strategi launching produk yang sudah dibuat.

Jangkau lead sebanyak-banyaknya agar setidaknya mereka mengenal brand dan mulai mencari tahu tentang brand dari perusahaan (brand awareness).

2. Launch produk/ Launch stage

 Salah satu momen yang dinanti namun juga menegangkan adalah saat rilisnya produk atau layanan baru.

 Semua waktu dan energi terkuras agar bisa merilis produk dengan baik dan tanpa kesalahan.
 

 Pada masa ini, perusahaan mengimplementasikan rencana yang sudah dibuat. 

 Strategi 360 marketing bisa dijalankan perusahaan agar pesan atau message tersampaikan dengan baik namun dengan cara yang berbeda berdasarkan platform/channel yang digunakan.

 Membuat event, press release, mengirim email marketing, posting sosial media, dan semua channel/platform yang dimiliki perusahaan..

 Khusus email, open rate sangat penting karena memang email marketing sedikit tricky.

3. Post-launch produk/ Pos-launch stage

 Pada tahap ini, perusahaan mereview segala aspek yang sudah dilakukan terutama pada saat launch stage baik dari produk itu sendiri, review implementasi strategi, sampai bagaimana respon pelanggan terhadap produk baru.

 Selain review yang nantinya akan mendapatkan output, tugas perusahaan adalah menjaga agar perilisan produk tetap hype dan tidak menguap hanya dalam 2-3 hari setelah perilisan.

 Perusahaan bisa menjalankan influencer marketing untuk memantain hype dari produk baru.

Post a Comment